7.9.12

Mbangun Gubug (Agustus)


Akhirnya ada dua dapur, di dalam dan di luar tepatnya di teras.


Dapur dalam masih berantakan, genteng lama ( dapur ) diturunkan, diganti dengan memakai genteng bawaan dari pengembang.

Meja dapur, dinding penyangga menggunakan bata yang diekspos dengan pasangan miring ( 1/4 bata ).

Lantai area parkir memanfaatkan sisa material. Campur aduk : dak keraton, batu belah dan paving bongkaran rumah lama.
Untuk akses motor ke dalam rumah dibuat ramp dari batu kali. 
Di depan jendela dibuat bangku beton buat duduk.










Pintu pagar dari besi hollow yang dicat putih sudah terpasang. 


Merapikan dudukan buat rel pintu pagar.


Genteng bongkaran sudah dikeluarkan dari depan dapur. 
Dapur cukup terang di siang hari karena dipasang genteng kaca di beberapa titik.


Wastafel batu kali dan kolam di bawahnya.


Dinding bata ekpos, nat di labur semen putih karena banyak bercak bercak hitam.


Keramik meja dapur mulai dipasang. 
Untuk memberikan kesan bersih, saya pilih warna putih keabu-abuan.


Pekarangan depan rumah menyisakan lahan yang mungil. 
Walaupun bentuknya agak segitiga, lumayan masih bisa dipakai untuk rumah burung dan menempatkan beberapa tanaman buat taman.


Teras belakang, sekaligus untuk dapur luar. Di sebelahnya dimanfaatkan untuk ruang jemur, memungkinkan juga untuk taman/ kebun kecil.




Kamarnya Laras, lantai plester diberi gergajian kayu untuk menghaluskan lantai yang masih kasar (kasap).


Untuk menempelkan pintu pagar, dibuat tiang dari bata ekspos. 
Sempat terjadi kecelakaan karena tiang kedorong tukang sehingga goyang. 
Terpaksa disiasati dengan diperkuat dengan cor. 
Muncul ide spontan, cor-coran diteruskan ke atas sekalian buat tempat lampu penerangan.


Tampak dari sebelah timur, bentuknya berbeda umumnya perumahan di sekitarnya.

6.9.12

Mbangun Gubug (Juli)

Melanjutkan pekerjan merapikan dinding, plester lantai bawah, buat septik tank, ganti genteng dapur.



Pagar memanfaatkan sisa pembelian batu kali dan batu dari galian tanah pondasi. Untuk memperkecil ukuran batu yang ada, harus mengundang tenaga khusus pecah batu.


Sudah mulai kelihatan bentuk rumah yang selama ini menjadi impian.

Mbangun Gubug (Juni)


Pekerjaan bulan merapikan dinding ( plester dan aci ). Sebagian hanya diaci dengan hanya adonan semen putih dikuaskan langsung ke plesteran. Lantai atas mulai diplester.




Pekerjaan plester dan acian semen putih, sebagian dinding dengan ekspos bata merah.



Pekerjaan plester, sebagian dinding dengan ekspos bata merah.



Pekerjaan plester dan acian, sebagian dinding dengan ekspos bata merah.
      Pekerjaan plester dan acian, sebagian dinding dengan ekspos bata merah. Dinding kamar lama masih tersisa di sebelah kanan.
















Lantai atas mulai diplester, untuk aksen diberi nat.

5.9.12

Mbangun Gubug (Mei)


Pemasangan rangka atap, pemasangan genteng + lisplang selesai, lanjut plesteran dinding. Sekalian pindah box meteran listrik dan ganti meteran listrik prabayar.



Dinding yang sudah diplester, sebagian tidak diaci halus hanya pakai semen putih yang dikuaskan di plesteran. Kesannya kayak rumah jaman dulu yang hanya dilabur dengan kapur gamping.




Pemasangan rangka atap dari baja ringan.




Pemasangan rangka atap dari baja ringan.





Pemasangan genteng.




Pemasangan genteng.




Pemasangan genteng.




Arkan bergaya tukang tapi bawa suntikan.




Pemasangan genteng.





Pemasangan lisplang




Meteran listrik yang baru sudah terpasang, pakai pulsa.




Dapur menerus sampai ruang tamu.




Ruang tamu menerus sampai dapur.




Pemasangan rangka atap dari baja ringan.




Tangga ke atas dan ke bawah menuju kamar mandi.




Pemasangan rangka atap dari baja ringan.



3.9.12

Mbangun Gubug (April)


Lega, ternyata harga BBM tidak jadi naik. Sayang, harga material yang sudah terlanjur harganya naik gak mau turun lagi. 
    
      


      Kiriman bata pres dari Purwodadi sedang diturunkan, ini kiriman kedua.






Tangga dan kamar mandi yang memanfaatkan ruang di bawahnya.





Keraton yang sudah dirakit, siap untuk dicor.




Rangka atap baja ringan terpasang di kamar depan



Keraton yang sudah dirakit, tinggal dicor.






Mendung masih membayangi pembangunan rumah.



Ngecor dak keraton.





Genteng sudah dikirim.



Mantau pembangunan rumah dari rumah kontrakan, hanya keliatan dinding atasnya saja.


Mendung lagi :(



Pasangan dinding bata untuk lantai 2.



Tangga dan kamar mandi yang memanfaatkan ruang di bawahnya.



Dinding calon kamarnya Arkan, menjulang tinggi 8 meter.



Ruangan antara kamar di atas, dimanfaatkan untuk pengganti balkon. Perlu bukaan lebih banyak, jendela dan roster.



Pasangan bata paling tinggi. Untuk kelancaran sirkulasi udara di bawah genteng, dipasang beberapa roster.


Perancah untuk pekerjaan tukang sudah disiapkan.


Inspeksi bersama Laras, bergaya di depan bata bolong.





Cuaca yang mendukung, cuaca cerah.



Keraton mulai dinaikan, ditata untuk mengaitkan besinya.



Satu, dua, tiga...
angkat dak keraton ke atas, perlu tenaga ekstra.