Desa Depok, desa yang kecil dengan pemukiman padat |
Salah satu daftar tempat yang harus saya datangai di Lebakbarang adalah Curug Cinde. Keinginan yang tersimpan lebih dari empat tahun, dan beberapa batal untuk mewujudkannya. Keinginan itu akhirnya kesampaian juga. Kamis, 29 Agustus 2013 menjadi waktu yang disepakati untuk melakukan perjalanan ke Curug Cinde. Bersama beberapa teman dari Bagian Tata Pemerintahan yang kebetulan melakukan pendataan rupa bumi.
Berkumpul di Kecamatan Lebakbarang, perjalanan bermotor dilanjutkan ke Desa Depok. Dari sini perjlanan dilajutkan dengan jalan kaki. Menyusuri pinggir perkampungan kemudian masuk kebun. Lepas dari persawahan dan kebun warga, perjalanan menyusri hutan.
Di perjalanan kami juga menemui satu air terjun. Masyarakat menamakannya Curug Silengsar. Air terjun ini dijadikan sumber mata air bagi warga desa. Terdiri dari dua air terjun yang bertingkat.
Air terjun Silengsar, warna biru di tengah merupakan bak air yang mengalirkan air ke rumah rumah warga |
Beberapa tanjakan cukup menguras tenaga karena cukup panjang dan tinggi. Di beberapa tempat juga terpaksa menerobos semak yang rapat, di samping jalan jurang yang dalam. Perlu kehati-hatian agar tak terjadi kecelakaan.
Menyusur jalan setpak di tengah hutan |
Curug Cinde, tujuan perjalanan |
Tempias air terbawa angin membasahi tubuh. Kesegaran tubuh segera kembali. Lelah perjalanan sudah tak teringat lagi, percik air menghapus segala lelah raga ini.
Curug Cinde, keindahan alam yang tersembunyi |
vandalis, merusak keindahan alam |
No comments:
Post a Comment